Ya…saya memutuskan update blog lagi…
Setelah berapa lama yah? yang jelas sih setahun lebih banyak banget. Jangan salahkan saya,plis..Sudah saya bilang, saya ini bukan blogger, hanya rakyat jelata yang kebetulan punya blog.
Apa kabar saya sekarang?uhm…shits happened in my life…tapi malam ini dengan seorang teman saya sepakat untuk bahagia. Saya bilang ke dia, kita harus hepi..kalopun ada yang ngga bikin kita hepi, ignore aja. Saya bahkan ngehide seseorang dari news feed di FB karena saya nggak ingin membaca comment dari oknum tertentu..Kejam?mungkin…Tapi kalau itu bisa membuat hidup saya lebih tenang, pikiran negatif saya tereduksi, saya pikir saya berhak melakukan itu. everybody deserved to be happy (semoga grammarnya bener)
Trus, kenapa saya update lagi? Karena saya sudah menghapus account friendster, karena dulu saya lebih sering ngeblog di friendster, dan blog ini hanya blog pelarian kalo ada sesuatu yang perlu saya sampahkan dan ngga bisa saya sampahkan di friendster blog. Kemudian fenomena microbloging dan FB membuat saya dikit2 bisa nyampah ke sana kemari dan melupakan blog sampah saya yang ini. Jadi ini sekarang jadi satu-satunya blog saya, dan semoga ke depan bukan hanya jadi samah. Ah…menulis pun sekarang rasanya terbata-bata begini..
So..this is it…i’m back, i just want to be happy…i’ll write anything i want to write on my blog…
….and a new start begin…
Hari ini
aku ngga pengen melihatmu
dalam bentuk apapun
aku ngga pengen mendengarmu
dalam bentuk apapun
daripada sedih hatiku
maka kukatakan padamu
pergi saja kamu sekarang
(dan gak usah nongol lagi, batinku…)
Kamu yang pergi atau aku yang pergi?
Seharusnya kita pergi atau tetap di sini
Karna sayang mestinya tidak seperti ini
Tidak menciptakan sakit hati
…..
Memang salah, dan harus dibenerin…
knew it..from the very beginning…
–ntah kenapa hari ini aku dengerin lagu ini berulang2…–
Perasaan ini, apa namanya
Kutakut untuk menyebut apa namanya
Bukan karena kutakut salah
Tetapi kutakut benar apa yang kurasa
Pedih yang menghujam di sanubariku
Hancurkan keyakinan yang menjadi kekuatanku
Aku jatuh lagi, skali lagi jatuh
Untuk sekian kali, namun kali ini kugalau
Kalau Matematika…
Cinta kita segi empat….
Ada empat sisinya…
Aku dan dia
Kau dan dia
Kalau Statistika
Nilai modus kita pasti tidak baik
Karna berapa yang akan mendukung kita?
Pun nilai mean kita…
Rata-rata…apa yang akan dikatakan oleh mereka tentang kita?
Kalau roti
Kita ini roti empat rasa
Sayangku padamu
Sayangmu padaku
Cintaku padanya
dan cintamu padanya
Legit, gurih, tapi mungkin ada juga roti rasa kecut
Kecut membayangkan masa depan kita yang tak pernah ada
Kalau olahraga
Kita ini latihan di atas treadmill…lari di tempat
Kita ini berenang, selalu mengambang
Kasihku,
Kalau bisa ada satu dunia bisa kusewa tanpa berdosa
Akan kubawa kau tinggal di sana
Sesekali pulanglah, tak apa
Namun jika kau rindu kita ada
Datanglah ke situ
Dunia yang hanya ada kau dan aku….
dipopulerkan oleh Peterpan…diposting malam2 olehku di blog sini karna lagu beginian gak bisa dipost di blog yang satunya kan? hyuukk….
Kulepas semua yang ku inginkan
Tak akan ku ulangi
Maafkan jika kau kusayangi
Dan bila kumenanti
Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah ku disini
Mungkinkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti
Reff :
Takan lelah
Aku menanti
Tak hilang
Cintaku ini
Hingga saat kau tak kembali
Kan kukenang di hati saja
Kau telah tinggalkan
Hati yang terdalam
Hingga tiada cinta
Tersisa dijiwa
Liat bawah!!
Jangan tengok-tengok!! Liat bawah!!
Hehe….lagi pake apa hari ini (bukan pertanyaan jenis buletin board loh)…
Sepatu cantik ato sepatu ganteng? Ato sendal jepit plastik karna sayang sepatu?
Penting yak pertanyaannya? Hehe… itu karna hari ini aku mo nulis tentang SEPATU… hal ini tentu dapat dimaklumi oleh Ma-Ul…secara dia sering menemani petualanganku dalam mengamati, menganalisa, mencoba, dan ehem..membeli…sepatu… (dan alas kaki lainnya tentu…)
Kenapa sepatu? Ya..kenapa sepatu?
Yah.. karna buat apa baju keren kalo sepatunya gak matching? Buat apa tas baru kalo sepatunya gak matching (bahan, warna, maupun model dan detilnya) ?
Kenapa aku butuh lebih dari 1 pasang sepatu?
1.Karena sebagai pns sampai saat ini aku tidak diwajibkan hanya bersepatu hitam
2.Karena jalan depan kos ku jelek… sepatuku cepet rusak… (Ada temen yang pernah bilang : pake aja sepatunya di kantor, dari kos pake sendal aja cukup…)
3.Lalu aku menjawab : dari kos ke kantor Pattimura saja berapa orang yang kita temui dan berapa lama kita ada di luar ruangan? Trus gimana kalo di depan kita ketemu Pak Mentri dan kita cuma pake sendal?
4.Kemudian : dari kantor Pattimura ke kantor Pejompongan ada berapa orang lagi yang kita temui dan untuk berapa lama? Kalo sepatu kita gak matching dan kita sedang tidak punya stok cuek yang cukup gimana?
5.Trus menyambung pertanyaan teman yang tadi… di dalam kantor sendiri… kalo cuman ngumpet di balik meja seharian dan sesekali ngadep bos … enakan pake sendal ato pake sepatu (coba sekali2 diliat…Pak Bos sendiri pake apa…) ? Hehehehe.. jadi penting mana : pake sepatu menuju ke dan pulang dari kantor… ato pake sepatu selama berada di kantor dan cuman duduk di belakang meja?
6.Sebagai seorang single… (dan jomblo)… kebutuhan primerku adalah : sandang, pangan, papan (baca: kos). Ditanya ortu : Nak, kerja buat cari apa? Jawab: cari duit untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan (papan udah otomatis la..)… Jadi…, duit itu untuk beli apa? Sandang(an) lan pangan(an) hehehe… Sedangkan sandang(an) itu berarti satu paket yang kita sandang (from head to toe). Jadi jelas kan kalo sepatu itu termasuk kebutuhan primer?
Hehehe..jadi itulah alasan (dan dalihku) tiap beli sepatu… apalagi kalo ditambah alasan : kan udah 2 bulan aku gak beli sepatu…hehehe…alhasil lolos sudah itu sepatu (termasuk sandal juga pokoke alas kaki) dan berkuranglah jatah pembelian souvenir dan biaya cetak undangan untuk pernikahanku nanti… hehehe
Kecintaanku pada sepatu sebenernya sudah kurasakan sejak aku masih sekolah dulu… tapi terhimpit oleh kondisi perekonomian waktu itu yang membuat ketergantungan pada subsidi ortu masih demikian besar, dan komentar Bapakku yang pasti akan berbunyi : ngapain sepatu banyak2, beli satu aja, yang penting awet… huff… cukup mematikan nyali untuk mengajukan proposal pembelian sepatu baru kalo yang lama masih awet…
Eh, tapi jangan bilang-bilang Bapak yah… dulu waktu piknik ke Bali bersama keluarga… aku pernah diem-diem masuk ke satu butik kecil dan lutu… ngabisin uang saku hanya untuk beli gaun putungan warna pink bunga-bunga yang melambai ala gaun piknik musim panas lengkap dengan sepatu model wedges yang terbuat dari bahan dan corak yang sama persis dengan bajunya!!! Bahagianyaaaaa….. walaupun sekarang entah di mana mereka… padahal belum kulakukan piknik musim panas secara baik dan benar (lengkap dengan kain kotak-kotak yang dihamparkan di atas rumput yang tebal dan hangat, sekeranjang penuh kue (tidak lupa cinnamon roll tentu saja) dan minuman segar, plus suami (yang hangat juga tentunya), dan topi lebar senada)….
Barulah sekarang aku sedang merintis pelan-pelan..untuk mewujudkan hasrat ku yang sekian lama terpendam… sekarang… aku wanita single, berpenghasilan sendiri, hidup terpisah dari orang tua, dan belom ada yang nglarang saya untuk beli sepatuuuu….
Jadi jangan ditanya… 2 tahun ini berapa tinggi tumpukan kardus sepatuku… sepatu mana yang belum sempet dipakai..sandal yang mana yang juga belum sempat dipakai… (sst….bahkan aku punya sepatu dengan motif aneh : polkadot, warna aneh : ijo dan orange…)
Eh… tapi akhir-akhir ini aku udah berbulan-bulan gak beli sepatu (tapi beli sandal…hihihihih), sepatu silver cantik dengan ornamen mawar dengan tumit model kitten heel di sebuah toko sepatu yang bersebelahan dengan toko donat terkenal di sebuah pusat perbelanjaan yang tepat ada di Semanggi itu pun masih ada di tokonya sana, belom aku pindah ke kamar kosku yang kian sesak….
Karna kemaren-kemaren emang sedang berkonsentrasi pada Dr. Grace, tas ransel, dokter sp. Paru2 untuk mengobati batukku yang tak kunjung reda itu…disamping biaya liburan yang cukup panjang ini…. dan saat ini aku sedang giat menabung, karna aku sadar, kalo aku memposisikan diriku sebagai orang yang teramat single seperti ini, gimana aku akan dapat pasangan?
Maka mulailah,… aku kembali rajin menabung… menghimpun dana untuk kelak aku pakai memesan souvenir dan undangan pernikahanku yang (semoga) akan dilaksanakan tahun depan, dengan calon mempelai pria yang masih dirahasiakan… oleh Tuhan tentu saja… hehehehe…..
Dan biarkan sepatu-sepatu itu menunggu dulu barang sejenak….
hasil chat malam ini..
ah… aku semakin merasa bukan apa2…
betapa orang berpikir jauhhhh banget dan aku merasa seperti jalan di tempat….?
i need some help….
Hari ini Rabu, tanggal 19 Desember 2007…20:35 WIBK (Waktu Indonesia Bagian Komputerku)…Valen sedang di dalam pesawatnya menuju ke Makassar, Wita sedang di dalam keretanya menuju ke Semarang, Ma-Ul lagi di dalam bisnya menuju ke Demak-nya, Priska…mungkin sudah di rumahnya di Temanggung sana…
Aku masih di kantor …belom pulang…nunggu pak bos lagi keluar bentar…. Jangan pulang kalo dia belom balik… Untuk menunggu wejangan-wejangan, kata-kata mutiara, ucapan selamat berlibur, dan pesan-pesan : tetep email-emailan yah mbak…, kalo ada apa-apa telpon2an ato sms-an, komunikasi harus jalan terus…. Hahahaha…kaya orang pacaran aja email-an, telponan, sms-an… Itu berarti liburan tidaklah sepi dari PR… Tapi gpp, bagiku itu malah vitamin. Yang membuat kita ngga terlena indahnya liburan, apalagi kalo panjang kaya gini…terlalu lama nganggur, berat ngangkatnya ntar kalo udh masuk lagi…
Ini agenda liburanku :
– tanggal 20 Des : pulang naek kereta pagi
– tanggal 23 Des : ke kawinannya Diah
– tanggal 24 Des : misa malam Natal
– tanggal 25 Des : cari ‘makan2 Natalan’
– tanggal 27 – 28 Des : wrap up pemeriksaan BPKP di Salatiga (Laras Asriiii…here i comeeeee)
– tanggal 29 Des : brangkat ke Lawang (indah sets duduk-di depan jendela-memandangi Gunung Arjuna-di pagi hari mode ON)
– tanggal 30 – 31 Des : Jatim Park, Taman Safari (membawa sephine kecil untuk lebih dekat mengenal alam..hehehe)
– tanggal 31 Des : taon baru di depan TV, sets praying mode ON… semoga lebih baek taon depan..
– tanggal 2 Jan 2008 : balik ke jakarta pagi hari langsung ngantor…
dan dilanjutkan dengan jadwal-jadwal yang sudah menanti… Pembahasan yang ga ada ujungnya, bikin laporan… menjalani hidup dengan ritme yang sama, tapi semoga kualitas yang semakin baik…
19 Desember 2007 …20:42 WIBK…
Pak Bos belom balik…aku masih menunggunya…gpp, Pak…asal sangu liburannya yang banyak yaaahhhh….Saya mo nraktir adek saya makan nasi padang kesukaannya sampe muleeeessssss…mo beliin Sephine roti-yang-bunyinya kriuk-kriuk kesukaannya…and another new shoes for meeeeeeeeeeeeee…Met liburan pak!! sampai ketemu tanggal 27 di Salatiga…
Met Liburan teman-temankuh semuah…sampai jumpa taon depan!!! Adios!!
Beberapa hari lalu seorang teman yang tinggalnya nun jauh disana bertanya tentang lagu terbaru Padi yang judulnya Terluka (dari album terbaru Padi, Tak Hanya Diam) dan dia belom bisa menemukannya di Youtube.
Hehe..terus terang sih aku tahu kalo Padi keluar album baru tapi belom sempet ngikutin, biarpun beberapa waktu lalu udah sempet download cuplikan lagu-lagu terbarunya sebelum albumnya resmi beredar. Tapi udah gitu ya belom pernah ngikutin kabarnya lagi.
Berhubung lagi di Jogja, nginep di MM, sebelahnya persis kan toko kaset dengan inisial B yang cukup kondang di Jogja –di Semarang juga– yang cuma boleh disebut inisialnya aja karna ntar kata Priska disangka ngiklan kalo nyebut merek. Jadilah berbekal rasa penasaran karna konon kata teman dari temanku yang bernama Mas Yosep itu lagu Terluka katanya bagus (tapi aku sih berharap menemukan lagu laen yang lebih bagus dengan judul yang implikasinya lebih positif daripada ‘Terluka’—aku sedang tidak berselera dengerin lagu sedih menyayat hati menguras air mata).
Tapi apa daya, susah rupanya menyempatkan diri untuk mampir ke tetangga, toko kaset B itu. Karna apa? Yaaaa benaaarrr….pagi hari kami harus cabut menuju kantor DMC ato manalah tempat kami harus menunaikan tugas kami di Jogja, saat toko kaset B itu pun belum buka, dan pulang pada saat toko kaset B itu sudah tutup.hehehe…
Eitssss tapi kemaren sore akhirnya sempet maen ke Amplaz (Ambarukmo Plaza) — the most happening mall in Jogja… Hahaha…setelah seperti biasa tidak bisa menghindar dari godaan membeli alas kaki baru, akhirnya aku sempet mampir ke toko kaset berinisial DT yang konon dalam skala nasional lebih kondang… dan got it!! album terbaru Padi yang covernya warna meyah… Langsung beli deh plus beberapa vcd Barney buat nonik Sephine… iiihhhh, ga sabar ga sabar pengen dengerin… Setelah muter sana sini di Amplaz, ngejemput teman-teman BPKP di Safir, makan malam di Mang Engking, balik ke MM, mandi, pesen wedang jahe, duduklah aku siap mendengarkan lagu-lagu baru Padi (yang semoga bagus).
Seperti biasa aku dengerin semua lagu dulu dengan cara mengosongkan hati supaya semua lagu dapat aku rasakan dan aku nilai enak dan tidak enaknya secara adil…Karna aku bukanlah orang dengan musikalitas tinggi, bukan pengamat musik, dan hanya penikmat musik jadi maaf tidak bisa mengulas album ini dengan parameter-parameter kemusikan.
Seperti biasa sih overall album Padi selalu bagus. Dapat dinikmati dengan kelas di atas rata-rata..lirik yang bagus (kalimatnya bukan kalimat yang terlalu lugas tapi juga tidak terlalu puitis yang mendayu-dayu), musik yang enak (tapi tidak ada feel arogan), walaupun tetap dengan suara Fadly (yang secara ekspresi dan suara seperti ‘hidup enggan mati tak mau’)…
Ada satu lagu yang sejak pertama kali aku dengar langsung mencuri perhatian. Track nomer 2, judulnya Harmony. Mencuri perhatin karna di beberapa bait di awal lagu ini hanya diiringi gitar dengan instrumen laen mengisi pada akhir-akhir lagu. Mencuri perhatian karna vocal nya tidak terkesan hidup enggan mati tak mau… Tidak merdu sekali, tapi terasa lebih hidup, suaranya anget…hehehehe… Yang nyanyi ternyata Piyu!! Yak..mas-mas yang agak gimanaaa itu akhirnya ngisi vocal juga di sini. Liriknya bagus (dan biasa…dipas-pas in). Tapi bener deh … lagunya enyaaaaaaakkkk….aku sukaaaakkkkk….
Sebagai penikmat, lagu ini (menurutkuh) bener-bener bikin nikmat..apalagi kalo ditemani segelas wedang jahe dan pisang bakar…dan di luar hujan…bayangkanlah.. Maka mari kita nikmati saja lagu ini…
HARMONY – PADI
Aku mengenal dikau
Tak cukup lama…separuh usia ku
Namun begitu banyak..pelajaran
Yang aku terimaKau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Dan terwujud Harmony…
Segala kebaikan..
Takkan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa..
Karna kupercaya..
Kan berujung indahKau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony…